Friday, June 3, 2016

Pantai Ambalat - East Kalimantan

Kali ini saya berkunjung ke Pulau Kalimantan tepatnya di Kalimantan Timur. Mendengar informasi dari kawan cukup banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Hari ini saya semppatkan mengunjungi pantai Ambalat. Pertama kali mata memandang secara geografis, Obyek Wisata Pantai Ambalat ini memiliki bibir pantai yang landai dengan pasir kecoklatan, terbentang mulai dari arah selatan berbatasan dengan Pantai Teritip hingga utara Tanjung Samboja. Pantai yang memiliki bibir pantai sepanjang 1,5 km dan lebar 500 meter jika air sedang surut ini akan lebih mempesona jika dirasakan pada sore dan malam hari. Jangan takut untuk bermalam karena di Pantai Ambalat ini sudah tersedia beberapa penginapan murah untuk Anda yang gemar berwisata. Obyek Wisata Pantai Ambalat juga dilengkapi dengan wahana pemancingan bagi para pengunjung yang memiliki hobi memancing. Fasilitas pendukung pemancingan itu yakni beberapa unit gazebo atau rumah kecil yang berada di pematang empang dengan teduhan pohon cemara yang cukup begitu rindang. Anda akan dimanjakan juga dengan sajian minuman kelapa muda sembari memancing. Deretan pohon kelapa di sisi kiri dan kanan, bagaikan pagar hidup menyambut kedatangan para pengunjung ketika memasuki gerbang pantai Ambalat yang terletak di Kelurahan Amborawang Laut kecamatan Samboja Kutai Kartanegara (Kukar). Tak berapa lama setelah itu terli-hat tepi laut dengan ombak yang me-mecah di bibir pantai. Deretan warung yang menjajakan makanan dan minu-man tampak siap melayani pengun-jung, terlihat duduk di dalamnya beberapa pengunjung sedang menikmati segarnya kelapa muda. 
Sayang sekali pada saat saya datang terlihat banyak sekali sampah-sampah bekas para pengunjung. Pantai Ambalat yang landai dengan pasir sedikit kecoklatan terbentang mulai dari arah selatan berbatasan dengan pantai Teritip Balikpapan hingga utara di Tanjung Samboja. Di siang hari, banyak cara bagi pengunjung untuk bisa menikmati landainya pantai Ambalat, yakni dengan bermain bola, bersepeda ria, merasakan sejuknya air dengan berendam sambil bermain di laut, atau sekedar menikmati hembusan angin laut dan desiran ombak yang memecah di tepi pantai di gazebo atau cukup di bawah rindangnya pohon cemara dan pinus yang terdapat di tepi pantai. Untuk bermain di laut ada ban dalam yang disewakan penduduk setempat, bahkan jika pengunjung ramai Banana Boat juga tersedia di pantai tersebut. Pesona tersembunyi Ambalat bisa dirasakan pada malam hari. Untuk bermalam fasilitas akomodasi berupa rumah pantai yang mirip cottages, meski jumlahnya tidak banyak yakni delapan unit. Rumah pantai tersebut bangunannya ada yang permanen dan semi permanen dengan harga sewa permalam mulai Rp500 ribu hingga Rp1 juta tergantung ukuran dan fasilitasnya. Setiap akomodasi tentunya dileng-kapi fasilitas standar, yakni dapur, kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi dan listrik dan tangki air bersih yang disalurkan kekamar mandi dan dapur, hanya saja televisi dan lemari es tidak tersedia. Sayangnya Ambalat masih kurang banyak di lirik wisatawan lokal, ini disebabkan karena lokasinya yang cukup tersembunyi, yakni sekitar 7 kilometer dari jalan poros jalan Samboja – Teritip di Balikpapan. Padahal jalan menuju Ambalat cukup bagus yakni berupa semenisasi, namun belum ada  marka atau tanda yang menunjukkan lokasi ke Ambalat. “Kedepan akan kami buat tanda-tanda di jalan yang bisa menuntun pengunjung untuk ke Ambalat. Selain pesona tepi laut yang asri, Pantai Ambalat di Kelurahan Amborawang Laut, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), juga menyimpan daya tarik lainnya, yakni empang pemancingan. Dengan luas kurang lebih empat hektare, Di Pemancingan Ambalat tersebut, juga tersedia sarana pendukung yakni beberapa unit gazebo terletak di pematang empang dengan teduhan pohon cemara yang cukup rindang. Suasana sejuk alami menanti pengunjung. 
Mereka bisa memancing ditemani deburan ombak pantai yang menghadap Selat Makassar tersebut. Meski ada ikan bandeng, yang menjadi andalan pemancing yakni ikan nila. “Orang-orang lebih suka mancing nila”. Ikan nila di empang pemancingan seluas empat hektare itu, jumlahnya tak terhitung, karena sudah berkembang biak secara alami dan menjadi nila air payau yang berdaging lembut dan tak berbau lumpur. Nila di pemancingan tersebut ukurannya bermacam-macam, dari yang baru menetas hingga indukan dengan berat lebih kurang satu kilogram per ekornya. Untuk merasakan sensasi memancing nila air payau Pantai Ambalat, Tarif Rp 35 ribu untuk satu kilogram nila yang berhasil didapatkan pemancing. “Jadi aturannya di sini silahkan pancing di spot-spot yang disukai, lalu hasilnya ditimbang oleh pemancing sendiri,” ujarnya. Di bagian kiri dan kanan pantai diapit pohon sejenis bakau. Pasirnya lumayan berwarna coklat muda. Di bagian tengah pantai warna coklatnya menua dan ditumbuhi pohon cemara. Ombak pantai ini tidak besar, jadi bagi yang ingin nyebur-nyebur masih aman. Saran saya bagi yang mau berkunjung ketempat ini bersama keluarga agar membawa alas seperti Tikar agar selonjoran dan tidur malas malasan sambil menikmati indahnya pantai Ambalat dan rindangnya pohon pohon disekitar lokasi pantai ambalat.

No comments: